Kapan dan di Mana Kuda Liar Pertama Kali Dijinakkan? | Debat ilmiah yang telah berlangsung lama mengenai kapan dan dimana kuda liar untuk pertama kalinya menjadi kuda jinak mungkin akhirnya berakhir.
Peneliti mengatakan populasi kuda peliharaan pertama terbentuk di padang rumput Eurasia barat sekitar 5.500 tahun yang lalu.
Para peneliti di Universitas Cambridge Inggris mengatakan kuda diternakkan, dilatih dan dikelola untuk penggunaan domestik di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Ukraina, Rusia barat daya dan Kazakhtan bagian barat, daerah yang disebut sebagai padang rumput Eurasia.
Bukti arkeologis yang mendukung teori itu telah lama ada, tetapi tidak ada data genetika untuk penegasannya. Studi-studi genetika menunjukkan sejumlah besar garis keturunan kuda betina dalam kelompok kuda domestik, yang menunjukkan bahwa penjinakan kuda terjadi dalam wilayah geografis yang luas.
Para peneliti dari Cambridge yakin mereka telah memecahkan misteri tersebut. Mereka mengatakan species kuda liar Equus Ferus, berasal dari Asia Timur sekitar 160.000 tahun yang lalu, dipelihara di padang rumput Eurasia bagian barat sekitar 5.500 tahun yang lalu.
Sebuah studi yang diterbitkan beberapa minggu yang lalu mengatakan kuda-kuda jinak itu seringkali dikawinkan dengan kuda-kuda betina liar, karena pemiliknya berpindah ke arah barat Eurasia, dan campuran kuda betina liar tersebut menambah keragaman kuda-kuda betina.
Para ilmuwan menggunakan database genetika dari 300 ekor kuda dari padang rumput Eurasian untuk mengusut dan menganalisa garis keturunan Equus Ferus, yang sekarang sudah punah.
Para peneliti mengatakan riset mereka menghasilkan bukti genetika pertama yang menyatukan konflik arkeologi dan studi-studi genetika sebelumnya, serta secara jelas menunjukkan populasi pertama dari kuda-kuda peliharaan terbentuk di padang rumput Eurasia bagian barat. Studi-studi arkeologi sebelumnya mengatakan pemeliharaan kuda telah dimulai kira-kira pada saat yang sama di Asia Tengah 5.500 tahun yang lalu.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
No comments:
Post a Comment