Pulau Paskah - Pulau Berpenghuni Paling Terisolasi Dalam Sejarah

Pulau Paskah - Pulau Berpenghuni Paling Terisolasi Dalam Sejarah | EASTER ISLAND (Pulau Paskah) - Polynesia segitiga, Chili: situs warisan dunia dan salah satu pulau berpenghuni paling terisolasi dalam sejarah. Pulau Paskah adalah salah satu pulau paling terpencil di dunia yang dihuni manusia. Pulau ini berada pada lokasi 3.600 km (2.237 mil)  sebelah barat benua Chili dan 2.075 km (1.290 mil) sebelah timur Pitcairn. Pulau ini dilindungi oleh Rapa Nui National Park dan masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pulau Paskah berbentuk seperti segitiga. Pulau Pitcairn adalah daratan terdekat yang berpenghuni . Luas Pulau Paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya berjumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya menetap di ibukota Hanga Roa. Pulau ini terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini terletak di sepanjang garis pantai.


Di pulau ini terdapat artefak budaya yang cukup dikenal dunia yaitu Moai dan Rongorongo. Moai yang menjadi simbol Pulau Paskah adalah patung-patung besar dari batu yang dipahat pada masa yang lebih dahulu dari yang diperkirakan. Arkeologis kini memperkirakan pemahatan tersebut berlangsung antara tahun 1600 dan 1730, patung yang terakhir dipahat ketika Jakob Roggeveen menemukan pulau ini. Terdapat lebih dari 600 patung batu monolitis besar (moai). Walaupun bagian yang sering terlihat hanyalah "kepala", moai sebenarnya mempunyai batang tubuh yang lengkap; namun banyak moai yang telah tertimbun hingga lehernya. Kebanyakan dipahat dari batu di Rano Raraku. Tambang di sana sepertinya telah ditinggalkan dengan tiba-tiba, dengan patung-patung setengah jadi yang ditinggalkan di batu. Teori populer menyatakan bahwa moai tersebut dipahat oleh penduduk Polinesia (Rapanui) pada saat pulau ini kebanyakan berupa pepohonan dan sumber alam masih banyak yang menopang populasi 10.000-15.000 penduduk asli Rapanui. Mayoritas moai masih berdiri tegak ketika Roggeveen datang pada tahun1722. Kapten James Cook juga melihat banyak moai yang berdiri ketika dia mendarat di pulau pada 1774. Hingga abad ke-19, seluruh patung telah tumbang akibat peperangan internecine.

Rongorongo merupakan tulisan misterius yang ditemukan dalam berbagai lembaran (tablet).  Rongorongo belum dapat diuraikan walaupun berbagai generasi ahli bahasa telah berusaha. Seorang sarjana Hongaria, Wilhelm atau Guillaume de Hevesy, pada 1932 menarik perhatian tentang kesamaan antara beberapa karakter rongorongo Pulau Paskah dan tulisan pra-sejarah Lembah Indus di India, yang menghubungkan lusinan (sedkitnya 40) rongorongo dengan tanda cap dari Mohenjo-daro. Hubungan ini telah diterbitkan kembali di berbagai buku. Arti rongorongo kemungkinan ialah damai-damai, dan tulisannya mungkin mencatat dokumen perjanjian damai, misalnya antara yang bertelinga panjang dan penguasa bertelinga pendek. Namun, penjelasan tersebut masih dalam perdebatan, dan ada ahli yang mengartikan rongorongo sebagai "mengucapkan."
Moai

Moai

No comments:

Post a Comment